Al Yaqinu La Yuzalu
bis Syak.
Kalimat itu masih menggema dalam ingatan. Saat pertama kali
sampai dari lisan seorang guru yang menerangkan dalam salah satu subjek
favorit, qowa’id fiqh. Suatu keyakinan, tidak bisa dihapus keraguan.
Haha..
Sejenak mendengar
itu seperti ‘yaa..of course it is!’. Tapi
itu kaidah fiqih..polanya kita diminta untuk menjauhi keraguan. dan kita ga
akan jauh-jauh membahas detil sampai sana..
Lantas, ada
apa dengan yakin?
Yakin jelas
adalah modal keberangkatanmu beramal. Faith,
yakin, adalah landasan kamu berdiri pada suatu perkara. Keyakinan pula yang
meneguhkan para anbiya menempuh jalan panjang ini. Keyakinan juga yang mempertahankan
bilal bin rabbah merintih ‘ahad..ahad..’.
sebab keyakinan pula yang melandasi husen bin salam menunggu di atas pohon
kurma, menanti kehadiran rasulullah di yatsrib. Iman, yakin, pula yang menghantarkan
para sahabat haus untuk berkorban nyawa_syahid.
Jadi? Yakin bukanlah
‘sekedar’…apalagi ‘hanya’.
Ia mampu
memberangkatkan bilal pada derajat yang mulia.. mampu melahirkan keberanian
umar saat hijrah.. bahkan membakar jiwa perindu syurga..
the other side, bukan pula hal yang mudah meneguhkan keyakinan, kau pasti tau perjuangan para pendahulu mempertahankan keyakinan mereka. dicaci,dimaki,dihina,diusir, bahkan diperangi.. lantas keyakinan yang benar bukan berarti mulus jalannya, baik perjalanannya...tapi, tenang hatinya, sekuat apapun keadaan yang harus mereka hadapi.
Jadi, Ada apa
dengan yakin? Ada yang perlu selalu dijaga, dimana keyakinan itu
berpijak. jika benar tempatnya, baik tumbuhnya.
Wallahu’alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar