Sabtu, 19 September 2015

Yakin..

Al Yaqinu La Yuzalu bis Syak.
Kalimat itu masih menggema dalam ingatan. Saat pertama kali sampai dari lisan seorang guru yang menerangkan dalam salah satu subjek favorit, qowa’id fiqh. Suatu keyakinan, tidak bisa dihapus keraguan.
Haha..
Sejenak mendengar itu seperti ‘yaa..of course it is!’. Tapi itu kaidah fiqih..polanya kita diminta untuk menjauhi keraguan. dan kita ga akan jauh-jauh membahas detil sampai sana..
Lantas, ada apa dengan yakin?
Yakin jelas adalah modal keberangkatanmu beramal. Faith, yakin, adalah landasan kamu berdiri pada suatu perkara. Keyakinan pula yang meneguhkan para anbiya menempuh jalan panjang ini. Keyakinan juga yang mempertahankan bilal bin rabbah merintih ‘ahad..ahad..’. sebab keyakinan pula yang melandasi husen bin salam menunggu di atas pohon kurma, menanti kehadiran rasulullah di yatsrib. Iman, yakin, pula yang menghantarkan para sahabat haus untuk berkorban nyawa_syahid.
Jadi? Yakin bukanlah ‘sekedar’…apalagi ‘hanya’.
Ia mampu memberangkatkan bilal pada derajat yang mulia.. mampu melahirkan keberanian umar saat hijrah.. bahkan membakar jiwa perindu syurga..
the other side, bukan pula hal yang mudah meneguhkan keyakinan, kau pasti tau perjuangan para pendahulu mempertahankan keyakinan mereka. dicaci,dimaki,dihina,diusir, bahkan diperangi.. lantas keyakinan yang benar bukan berarti mulus jalannya, baik perjalanannya...tapi, tenang hatinya, sekuat apapun keadaan yang harus mereka hadapi.

Jadi, Ada apa dengan yakin? Ada yang perlu selalu dijaga, dimana keyakinan itu berpijak. jika benar tempatnya, baik tumbuhnya.

Wallahu’alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar